Mengatur jaringan merupakan bagian yang sangat penting, kenapa penting? karena dibagian ini kita mengatur IP address baik secara static maupun dynamic, nah IP Address ini biasa digunakan untuk mengoneksikan server dengan internet maupun koneksi dengan client.
Cara Setting Jaringan – Langkah Konfigurasi
dalam berbagai versi debian terdapat perbedaan penggunaan nama interface yang digunakan contohnya pada debian 8 nama interface yang digunakan adalah eth0, eth1 sedangkan pada debian 9 nama interface yang digunakan adalah enp0s3,enp0s8 untuk mengeceknya bisa menggunakan perintah
ip link
setelah mengetahui nama interface yang digunakan langkah selanjutnya edit file interface yang ada didalam /etc/network/ dengan perintah
nano /etc/network/interfaces
untuk konfigurasi IP Address secara otomatis atau DHCP tambahkan perintah
allow-hotplug enp0s3
iface enp0s3 inet dhcp
dan untuk konfigurasi IP Address secara manual atau static tambahkan perintah
allow-hotplug enp0s8
iface enp0s8 inet static
address 192.168.10.2
netmask 255.255.255.0
network 192.168.10.0
pada contoh disini saya menggunakan 2 buah interface yaitu enp0s3 yang disetting secara otomatis atau DHCP dan enp0s8 yang disetting static atau manual, dapat disetting seperti ini
allow-hotplug enp0s3
iface enp0s3 inet dhcp
allow-hotplug enp0s8
iface enp0s8 inet static
address 192.168.10.2
netmask 255.255.255.0
network 192.168.10.0
setelah itu save dengan menekan Ctrl + O lalu Exit, Ctrl + X
karena interface enp0s3 secara default interfacenya mati atau down, kita dapat menghidupkanya dengan perintah
ifup enp0s3
konfigurasi selesai, langkah selanjutnya reboot servernya
cek apakah server sudah mendapatkan ip atau belum, cek dengan perintah
ip a
Cara Setting Jaringan – Pengujian
lakukan tes ping pada sisi server dan sisi client
sekian dulu pembahasan kali ini semoga bermanfaat
people who use linux and people who are friendly