Site icon Pesona Informatika

QoS (Quality of Services) pada Jaringan

QoS
Quality of Service (QoS)
Gambar: Monitoring sistem QoS

Hi Sobat Pesona Informatika
Quality of Service (QoS) bisa juga dikatakan Kualitas layanan adalah metode pengukuran yang digunakan untuk menentukan kemampuan sebuah jaringan seperti; aplikasi jaringan, host atau router dengan tujuan memberikan network service yang lebih baik dan terencana sehingga dapat memenuhi kebutuhan suatu layanan.

Quality of Service (QoS) merupakan sebuah arsitektur end-to-end dan bukan merupakan sebuah fitur yang dimiliki oleh jaringan. QoS suatu jaringan merujuk pada tingkat kecepatan dan kehandalan penyampaian berbagai jenis data di dalam suatu komunikasi.

Melalui QoS seorang network administrator dapat memberikan prioritas trafik tertentu. QoS menawarkan kemampuan untuk mendefinisikan atribut-atribut layanan yang disediakan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Tujuan QoS menyediakan kualitas layanan yang berbeda-beda berdasarkan kebutuhan layanan di dalam jaringan.

Jaringan perusahaan perlu menyediakan layanan yang dapat diprediksi dan terukur sebagai aplikasi (seperti suara, video, dan data yang sensitif terhadap keterlambatan) untuk melintasi jaringan. Organisasi menggunakan Quality of Services untuk memenuhi persyaratan lalu lintas dari aplikasi sensitif, seperti suara dan video real-time, dan untuk mencegah penurunan kualitas yang disebabkan oleh packet loss, penundaan dan jitter. Organisasi dapat mencapai QoS dengan menggunakan alat dan teknik tertentu, seperti jitter buffer dan traffic shaping. Bagi banyak organisasi, QoS termasuk dalam service-level agreement (SLA) dengan penyedia layanan jaringan untuk menjamin tingkat kinerja tertentu.

Sebuah Model Monitoring Quality of Services terdiri dari komponen monitoring application, QoS monitoring, monitor, dan monitored objects. Berikut penjelasannya

  1. Monitoring Application

    = Merupakan sebuah sistem antarmuka bagi administrator jaringan. Komponen ini berfungsi mengambil informasi lalu lintas paket data dari monitor, menganalisanya dan mengirimkan hasil analisis kepada pengguna. Berdasarkan hasil analisis tersebut, seorang administrator jaringan dapat melakukan operasi-operasi yang lain.

  2. QoS Monitoring, Menyediakan mekanisme monitoring Quality of Services dengan mengambil informasi nilai-nilai parameter QoS dari lalu lintas paket data.
  3. Monitor, Mengumpulkan dan merekam informasi lalu lintas paket data yang selanjutnya akan dikirimkan kepada monitoring application. Monitor melakukan pengukuran aliran paket data secara waktu nyata dan melaporkan hasilnya kepada monitoring application.
  4. Monitored Objects, Merupakan informasi seperti atribut dan aktifitas yang dimonitor di dalam jaringan. Di dalam konteks QoS monitoring, informasi-informasi tersebut merupakan aliran-aliran paket data yang dimonitor secara waktu nyata. Tipe aliran paket data tersebut dapat diketahui dari alamat sumber (source) dan tujuan (destination) di layer-layer IP, port yang dipergunakan misalnya UDP atau TCP, dan parameter di dalam paket RTP.

QoS yang menyediakan keandalan pengiriman dan penerimaan data memiliki beberapa parameter, yaitu:

  1. Throughput, merupakan kecepatan (rute) transfer data efektif, yan diukur dalam bps. Hasil throughput didapatkan dari total kedatangan paket yang sukses diamati pada destination selama interval waktu tertentu kemudian dibagi dengan durasi interval waktu tersebut.
  2. Packet Loss, merupakan suatu parameter yang menggambarkan jumlah total paket yang hilang selama mentransmisikan data dikarenakan terjadinya collision dan congestion pada jaringan.
  3. Delay, merupakan waktu yang dibutuhkan suatu paket dari pengirim ke penerima melalui jaringan internet. Delay pada dasarnya tersusun dari hardware latency, delay akses, dan delay transmisi.
  4. Jitter, merupakan variasi dari delay end-to-end. Aplikasi-aplikasi berbasis UDP biasanya memiliki level jitter yang tinggi sehingga merupakan situasi yang tidak dapat diterima oleh aplikasi-aplikasi real time, seperti sinyal audio dan video. Bila ada kasus seperti itu, Jitter akan menyebabkan sinyal terdistorsi, yang bisa diselesaikan dengan meningkatkan buffer di antrian.

Nah, gimana sobat Pesona Informatika sudah mengerti belum tentang Quality of Service di dalam pembelajaran Networking? Semoga bermanfaat ya artikel ini untuk kalian para pelajar baik SMK atau pun Mahasiswa. sampai jumpa di next artikel! Dadahhh…

Exit mobile version